glebderujinsky.com – Telegram mencapai 1 miliar pengguna aktif dimana aplikasi perpesanan tersebut menunjukkan Telegram sebagai pesaing kuat WhatsApp, yang saat ini masih mendominasi dengan lebih dari dua miliar pengguna. Namun, Durov tak ragu untuk melontarkan sindiran tajam kepada WhatsApp.
“Baca juga : Kemenag Imbau Masjid dan Musala Buka 24 Jam Saat Mudik”
Telegram mengalami lonjakan signifikan dalam jumlah penggunanya, naik dari 950 juta pengguna pada Juli 2024. Durov menyebutkan bahwa Telegram kini menjadi aplikasi perpesanan terbesar kedua di dunia setelah WhatsApp. Dalam pengumumannya melalui kanal Telegram pribadinya, Durov menyindir WhatsApp dengan mengatakan, “Di depan kami berdiri WhatsApp—imitasi Telegram yang murah dan sudah tidak relevan lagi.”
Durov mengkritik WhatsApp yang menurutnya berusaha meniru inovasi yang dimiliki Telegram selama bertahun-tahun. Ia juga menyinggung bahwa WhatsApp menghabiskan miliaran dolar untuk lobi dan kampanye PR namun tetap gagal menghadapi kesuksesan Telegram. “Telegram tumbuh, menjadi perusahaan menguntungkan, dan mempertahankan independensinya,” kata Durov.
Tingginya engagement
Selain berhasil menarik lebih banyak pengguna, Telegram juga mencatatkan kinerja yang solid. Pengguna Telegram kini rata-rata membuka aplikasi 21 kali sehari dan menghabiskan 41 menit setiap hari di platform ini. Angka ini menunjukkan tingginya engagement pengguna terhadap aplikasi.
Telegram juga mengumumkan laba sebesar USD 547 juta pada tahun 2024, yang menambah catatan positif perusahaan. Durov telah mengungkapkan bahwa Telegram telah menjadi perusahaan yang menguntungkan sejak Desember 2024, meskipun angka laba baru diumumkan kali ini.
Meskipun Telegram mengalami kemajuan pesat, WhatsApp tetap mendominasi dengan lebih dari dua miliar pengguna aktif bulanan. Kedua aplikasi ini, bersama dengan WeChat, terus bersaing untuk menarik perhatian pengguna, bisnis, dan kreator dengan berbagai fitur seperti akun bisnis dan channel.
Namun, meskipun Telegram terus berkembang, Durov juga menghadapi masalah hukum. Saat ini, ia tengah menjalani investigasi di Prancis terkait tuduhan memfasilitasi tindakan kriminal melalui aplikasi Telegram, seperti penipuan, transaksi ilegal, dan penyebaran konten pornografi anak. Pada Agustus 2024, Durov sempat ditahan oleh pihak berwenang dan baru dibebaskan setelah membayar jaminan sebesar USD 5,6 juta. Meskipun larangan bepergian sempat diterapkan padanya, Durov kini kembali ke rumahnya di Dubai setelah larangan itu dicabut sementara pada 15 Maret hingga 7 April.
“Baca juga : Kapan Waktu Tepat Mengganti Coolant Radiator Mobil?”
Perjalanan Telegram dan Durov menunjukkan dinamika menarik di dunia digital. Pencapaian satu miliar pengguna aktif menjadi bukti bahwa Telegram semakin diterima di kalangan pengguna, meskipun persaingan di sektor ini semakin ketat.