glebderujinsky.com – Produk olahraga global Reebok pada awal tahun 2025 mengalami pelemahan di sektor penjualan. General Manager Brand Marketing Reebok, Martina Harianda Mutis, menyebut konsumen mulai beralih ke produk yang lebih murah.
“baca juga : Negara Tertutup Ini Mulai Terima Kunjungan Wisatawan Asing”
Menurutnya, saat ini banyak pembeli yang memilih produk entry-level atau menunggu potongan harga. “Kami melihat terjadinya pergeseran. Konsumen lebih memilih barang yang terjangkau atau yang sedang diskon,” kata Martina.
Ia menjelaskan bahwa pernyataan tersebut bagian dari komunikasi merek. Martina menegaskan bahwa itu bukan informasi resmi dari perusahaan induk Reebok. Untuk menyesuaikan strategi, Reebok Indonesia mengambil beberapa langkah konkret. Pertama, mereka memperluas jangkauan ke pasar yang sebelumnya belum tergarap.
Kedua, Reebok menawarkan variasi harga yang lebih fleksibel, lengkap dengan diskon menarik agar konsumen tetap tertarik membeli. “Sekarang segmen konsumen kelas dua mulai melambat. Kami bantu dengan memberikan lebih banyak promo dan harga khusus,” kata Martina.
Meski situasi ekonomi belum sepenuhnya pulih, Reebok tetap mencatatkan pertumbuhan penjualan pada kuartal awal 2025. Martina menyebutkan bahwa performa penjualan masih sesuai dengan target internal perusahaan
“Pertumbuhan tetap terjadi. Kami juga berhasil menarik konsumen baru. Angkanya belum bisa kami ungkapkan, tapi sinyalnya positif,” ujarnya. Melihat tren ini, Reebok berencana untuk fokus kembali pada lini produk olahraga. Strategi ini sekaligus menandai perubahan citra dari brand lifestyle ke brand olahraga murni.
“Kami ingin kembali ke akar Reebok sebagai merek pendukung aktivitas olahraga. Itu akan jadi fokus utama kami,” tegas Martina. Langkah ini juga sejalan dengan kebiasaan konsumen yang kini lebih peduli pada gaya hidup sehat.
“Baca juga : Fadillah Arbi Targetkan ARRC 2025 Jadi Jalan ke Moto2”
Dengan kombinasi strategi harga, perluasan pasar, dan fokus produk, Reebok menargetkan pertumbuhan berkelanjutan di tengah tantangan ekonomi. Reebok juga terus memantau perilaku konsumen agar bisa beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan tren dan preferensi pasar.
