Profil Ignasius Jonan: Eks Menteri ESDM & Dirut KAI

Ignasius Jonan: Profil Eks Menteri ESDM & Dirut KAI

glebderujinsky.com – Ignasius Jonan membuktikan bahwa latar belakang keuangan bisa melahirkan transformator ulung di sektor strategis. Pria kelahiran Singapura ini memulai revolusi perkeretaapian nasional sejak memimpin PT KAI tahun 2009-2014.

“Baca juga : Bos Sritex Dicekal Kejagung, Iwan Lukminto Kena Sanksi”

Revolusi Kereta Api Nasional

Jonan mengubah total pelayanan PT KAI dengan:

  • Memperkenalkan sistem boarding pass modern
  • Meluncurkan pemesanan tiket online
  • Menyediakan toilet bersih gratis di stasiun
  • Memasang AC di semua kelas kereta
  • Melarang merokok di dalam kereta

Gebrakan ini mengubah citra kereta api dari kumuh menjadi layanan premium. Dibawah kepemimpinannya, PT KAI berubah dari perusahaan merugi menjadi mencetak keuntungan.

Karier Cemerlang di Pemerintahan

Presiden Jokowi mengangkat Jonan sebagai:

  1. Menteri Perhubungan (2014-2016)
    • Mereformasi sistem transportasi nasional
  2. Menteri ESDM (2016-2019)
    • Mengelektrifikasi 12.659 desa terpencil
    • Menstabilkan harga BBM
    • Mengembangkan energi terbarukan

Prestasi Internasional

Pada 2025, Presiden Prabowo menunjuk Jonan sebagai wakil Indonesia di pemakaman Paus Fransiskus. Ini karena Jonan memimpin penyambutan Paus di Indonesia tahun 2024.

Gaya Kepemimpinan Khas

Jonan dikenal dengan:

  • Sikap tegas dan tanpa kompromi
  • Kebiasaan turun langsung ke lapangan
  • Penolakan terhadap fasilitas mewah pejabat
  • Fokus pada solusi praktis

Pemerintah Prancis menganugerahinya lencana kehormatan atas kontribusinya.

Profil Singkat

  • Lahir: Singapura, 21 Juni 1963
  • Pendidikan: Ekonomi Unair, Fletcher School AS
  • Jabatan terkini: Komisaris United Tractors
  • Keluarga: Istri Ratnawati, dua anak

“Baca juga : Marc Marquez Juara Sprint Aragon, Pimpin Klasemen MotoGP”

Ignasius Jonan membuktikan bahwa kepemimpinan visioner bisa datang dari luar bidang teknis. Transformasinya di PT KAI dan dua kementerian menjadi warisan berharga bagi Indonesia. Banyak pihak berharap keahliannya kembali dimanfaatkan negara.