glebderujinsky.com – Tagihan Listrik yang membengkak dapat di tanggulangi dengan adanya perubahan kecil dalam kebiasaan harian bisa berdampak besar pada penghematan energi. Mulailah dengan mematikan perangkat yang tidak digunakan. Pantau konsumsi listrik melalui aplikasi monitoring energi. Libatkan seluruh anggota keluarga dalam program penghematan.
“Baca juga : Laptop Turun Harga, Dulu 12 Juta Kini Hanya 4 Jutaan!”
Dengan konsistensi, tagihan listrik bisa turun 15-20% per bulan. Lingkungan juga ikut terbantu dengan pengurangan emisi karbon. Hemat energi berarti hemat biaya dan lebih ramah lingkungan.
Beberapa kebiasaan yang kerap terjadi sehingga membengkaknya tagihan listrik dirumah:
- Membiarkan Lampu Menyala Terus
Lampu yang tetap menyala di ruangan kosong membuang energi listrik. Kebiasaan ini memperpendek usia bohlam dan menambah tagihan. Gunakan sistem otomatis atau ingat mematikan lampu saat keluar ruangan. - Tidak Mencabut Colokan Listrik
Perangkat elektronik tetap mengonsumsi listrik meski dalam mode standby. Pakar ITB menyebut daya siaga ini bisa menyumbang 10% total tagihan. Cabut charger dan peralatan lain saat tidak digunakan. - Membiarkan Charger Tertancap
Charger yang tetap terpasang mengonsumsi 0,26 watt per jam. Dosen UNS memperingatkan risiko kerusakan charger dan bahaya kebakaran. Lepaskan charger setelah pengisian daya selesai. - Sering Buka Tutup Kulkas
Pintu kulkas yang terbuka lama membuat mesin bekerja lebih keras. Atur suhu antara 1-3°C dan jangan mengisi terlalu penuh atau kosong. Kebiasaan ini bisa menghemat energi hingga 25%. - Pengaturan AC Tidak Optimal
AC pada suhu 24-26°C sudah cukup nyaman dan hemat energi. Kombinasikan dengan kipas angin untuk sirkulasi udara lebih baik. Matikan AC saat ruangan sudah cukup sejuk. - Memakai Peralatan Tua
Alat elektronik lama biasanya kurang efisien. Mesin cuci atau AC berusia lebih dari 10 tahun membutuhkan daya lebih besar. Pertimbangkan upgrade ke perangkat hemat energi.
“Baca juga : Honda Dunk: Motor Hemat 75 Km/l, Harga Rp20 Jutaan”