glebderujinsky.com – Indonesia akan impor gula sebanyak 200 ribu ton untuk memperkuat Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) sepanjang tahun 2025. Kebijakan ini bertujuan memastikan pasokan gula tetap aman dan harga tidak mengalami lonjakan drastis menjelang Ramadan dan Idulfitri.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menjelaskan bahwa impor gula dilakukan sebagai langkah antisipasi terhadap kenaikan harga gula di pasar. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa harga gula mulai naik, dengan kontribusi inflasi mencapai 1,4 persen.
Alasan Pemerintah Mengimpor 200 Ribu Ton Gula
Arief menegaskan bahwa impor ini dilakukan bukan karena kekurangan produksi dalam negeri, melainkan untuk meningkatkan stok gula yang dikelola pemerintah.
“Saat ini stok gula dalam CPP hanya sekitar 34 ribu ton, sementara kebutuhan bulanan mencapai 235 ribu ton. Jika tidak ada tambahan pasokan, dikhawatirkan harga akan terus meningkat menjelang momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN),” jelasnya.
Pemerintah akan mendatangkan gula secara bertahap sepanjang tahun agar tidak mengganggu produksi dalam negeri dan tetap menjaga keseimbangan harga di pasar.
“Baca juga : Kenapa Orang Suka Lihat IG Stories Sendiri?”
Stok Gula Nasional dan Proyeksi Kebutuhan
Per 12 Februari 2025, total stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) dalam bentuk gula pasir mencapai 34 ribu ton. Stok ini terdiri dari:
- 22 ribu ton dikelola oleh ID FOOD
- 12 ribu ton dikelola oleh Perum Bulog
Jika dibandingkan dengan rata-rata kebutuhan konsumsi nasional sebesar 235 ribu ton per bulan, stok CPP gula saat ini hanya mencukupi 14,47 persen dari kebutuhan bulanan.
Berdasarkan proyeksi neraca gula konsumsi per 21 Januari 2025, kebutuhan konsumsi gula pada Maret 2025 diperkirakan naik hingga 251,8 ribu ton, meningkat 13,39 persen dari Februari yang hanya 222 ribu ton.
Lonjakan ini terjadi karena meningkatnya permintaan selama bulan Ramadan. Oleh karena itu, pemerintah mengambil langkah cepat dengan mendatangkan gula mentah sebelum permintaan pasar melonjak drastis.
Produksi Gula Lokal dan Perkiraan Panen
Produksi Gula Kristal Putih (GKP) dari dalam negeri diperkirakan mulai meningkat pada Mei 2025. Berikut perkiraan produksi per bulan:
- Mei: 166 ribu ton
- Juni: 392 ribu ton
- Juli: 555 ribu ton
- Agustus: Puncak panen, mencapai 621 ribu ton
Dengan jumlah produksi ini, kebutuhan gula nasional 2,841 juta ton per tahun diharapkan bisa terpenuhi tanpa gangguan.
Impor Gula Tidak Akan Merugikan Petani
Pemerintah memastikan bahwa impor 200 ribu ton gula tidak akan merugikan petani lokal. Arief menegaskan bahwa yang diimpor adalah Gula Kristal Mentah (GKM), bukan Gula Kristal Putih (GKP).
- GKM harus melalui proses pengolahan sebelum bisa dikonsumsi.
- GKP diproduksi langsung oleh petani dan pabrik gula dalam negeri.
Karena itu, impor ini tidak akan mengganggu harga di tingkat petani, terutama saat panen tiba pada April hingga Juni 2025.
“Yang harus dijamin adalah harga di tingkat petani tetap stabil. Oleh karena itu, impor hanya dilakukan untuk raw sugar yang nantinya diproses sebagai stok CPP,” ujar Arief.
“Baca juga : Waspada! Jenis Minyak yang Berbahaya bagi Kesehatan.”
Kesimpulan
Indonesia akan impor gula kristal mentah (GKM) 200 ribu ton untuk memastikan stok tetap aman dan harga stabil menjelang Ramadan dan Idulfitri.
Kebijakan ini tidak akan berdampak buruk bagi petani karena impor hanya dilakukan untuk bahan baku gula mentah yang masih harus diolah sebelum bisa dikonsumsi.
Dengan langkah ini, diharapkan pasokan gula tetap terjaga, harga tidak melonjak, dan kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi tanpa gangguan.