glebderujinsky.com – Indonesia pimpin tingkat adopsi AI di Asia Tenggara telah mencapai 65%, dan Indonesia menjadi kontributor terbesar. Disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menekankan pentingnya pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) sebagai pendorong utama transformasi digital dan pertumbuhan ekonomi nasional. Pernyataan ini ia sampaikan dalam Asia Economic Summit yang berlangsung di Jakarta pada Kamis, 26 Juni 2025.
Meutya menyebut bahwa populasi besar serta jumlah pengguna internet tertinggi di kawasan. “ASEAN memiliki potensi besar dalam pengembangan AI. Penduduk yang masif dan kreator digital jadi kekuatan utama kawasan ini,” jelas Meutya.
“Baca juga : Toyota Gandeng Huawei dan Xiaomi Kembangkan Mobil Pintar”
Di Indonesia, penerapan AI telah menjangkau berbagai sektor, mulai dari pemerintahan hingga layanan publik. Kementerian Komunikasi dan Digital, misalnya, telah memanfaatkan AI untuk mendeteksi hoaks dan konten negatif di ruang digital secara efisien. Teknologi ini juga mendukung sektor kesehatan, khususnya dalam diagnosis radiologi dan topologi dengan akurasi tinggi.
Angka ini melampaui rata-rata Asia Pasifik (82%) dan bahkan global (75%). “Ini bukti nyata bahwa talenta digital Indonesia mampu bersaing di tingkat internasional,” ujarnya.
Meutya Hafid Soroti Peran Strategis AI dalam Transformasi Digital dan Ekonomi Indonesia
Selain itu, laporan Stanford University memperkirakan bahwa AI dapat memberikan kontribusi hingga 12% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia jika diimplementasikan secara optimal.
Kemkomdigi menetapkan lima sektor prioritas dalam pengembangan AI: kesehatan, reformasi birokrasi, pendidikan talenta digital, smart city, dan ketahanan pangan. Pengembangan ekosistem AI dilakukan melalui tiga pilar utama: kebijakan yang adaptif, penguatan sumber daya manusia, dan pengembangan platform teknologi yang inklusif.
“Baca juga : RI dan Malaysia Dukung Penuh Kemerdekaan Palestina”
Dengan strategi tersebut, Indonesia menargetkan posisi sebagai pemimpin transformasi digital di Asia Tenggara dan menjadikan AI sebagai pilar utama pertumbuhan ekonomi masa depan.